Minggu, 13 Maret 2011

Alhamdulillah, aku tidak dianugerahi wajah yang cantik

“semua wanita itu cantik, nak” itulah kata mama saat curhatan sebelum tidur.

“kalau bukan parasnya, pasti hatinya” sambung beliau.

Umm. Benar sekali ma, pada dasarnya semua wanita itu cantik, kalau bukan parasnya insyaAllah pasti hatinya yang cantik.

Tak bisa aku pungkiri ma, anakmu ini sangat memimpikan paras yang cantik. Perempuan mana yang tak mau dibilang cantik dan menjadi perhatian para lelaki. Mama seing bilang gadis kecil mama ini cantik. Tapi aku lebih percaya pada apa yang aku lihat , cermin tidak berbohong ma, cermin Cuma tidak mengenal bagian kiri dan kanan. Tapi untuk menilai kadar kecantikan seseorang ku rasa dialah ahlinya.

Cermin itulah yang memberitahuku kalau gadis kecilmu yang beranjak dewasa ini tidak berparas cantik. Tapi tenang saja ma. Meski merasa kecewa, tapi ketika melihat wajahku di cermin aku selalu tersenyum. Senyuman penuh syukur. Syukur akan nikmat Allah yang telah menganugerahkanku sepasang mata yang jernih sehingga ku bisa menikmati indahnya dunia ini, hidung yang bisa mencium berbagai macam aroma, kulit wajah yang tidak putih namun tak cacat, bibir yang dapat ku sunggingkan saat tersenyum.

Bersyukur akan parasku yang tak cantik ini.

Karenanya cobaan yang datangpun tidak seberapa. Paras yang membuat ayah dan abangku tidak perlu repot menjaga gadis mereka dari tatapan liar para hidung belang. Dan tentu saja dengan paras ini membuat aku mampu bertahan dalam jalan islam, bertahan pada prinsipku mengenai menikah tanpa pacaran.

Sekali lagi Alhamdulillah ya Allah akan anugerahMu ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar